Hari Pamungkas IHSG Terpangkas

Jakarta – Pada perdagangan terakhir di tahun 2020 di Bursa Efek Indonesia (BEI), hampir semua sektor mengalami penurunan. Ahasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun terkoreksi.
Dari data yang diperoleh, IHSG melemah sebanyak 57,10 poin atau turun 0,95 persen ke level 5.979,07. Dengan demikian, sepanjang tahun ini IHSG mengalami koreksi akumulasi sebesar 5,09 persen.
Dari 10 indeks sektoral, hanya ada dua sektor yang menguat di sesi akhir perdagangan, yaitu perkebunan yang naik 0,89 persen, dan sektor perdagangan dan jasa yang tumbuh 0,17 persen.
Sementara itu, delapan indeks sektoral lainnya bernasib sama dengan IHSG. Dari delapan sektor tersebut, sektor infrastruktur mengalami kemerosotan yang paling dalam, sebesar 2,49 persen, disusul sektor industri dasar (2,02 persen), sektor konstruksi dan properti (1,62 persen), sektor pertambangan (1,33 persen), sektor manufaktur (0,99 persen), sektor keuangan (0,65 persen), sektor aneka industri (0,62 persen), dan sektor barang konsumsi yang turun 0,38 persen.
Sedangkan total volume transaksi bursa mencapai 24,71 miliar saham dengan nilai total transaksi berjumlah Rp 14,51 triliun. Investor asing membukukan pembelian bersih senilai Rp 76 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing pada hari ini adalah PT Bank Mega Tbk (MEGA) Rp 649,9 miliar, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 40,7 miliar, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 22,3 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing hari ini adalah PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) Rp 202,5 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 94,8 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 65,1 miliar, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 57,9 miliar.