Mau Cuan Besar? Segera Beli Saham Antam

Jakarta – PT Aneka Tambang Tbk yang sedang dililit sejumlah masalah membuat sejumlah investor takut untuk membeli sahamnya. Tapi, satu hal ini membuat investor disarankan membeli saham ANTM. Apa itu?
Belum lama baru-baru ini, ANTM merilis laporan operasional yang belum diaudit kuartal IV tahun 2020. Hasilnya menunjukkan kinerja ANTM yang luar biasa untuk 3 segmen bisnisnya, yakni feronikel, bijih nikel, dan emas.
Produksi feronikel ANTM di kuartal IV 2020 tercatat 6.837 ton atau meningkat 466 ton setara tumbuh 7,3 persen. Produksi bijih nikel ANTM meningkat menjadi 416.917 ton atau naik 28 persen. Namun pada segmen emas, volume produksi ANTM turun 9,8 persen.
Analis Sucor Sekuritas, Hasan menyebut volume bijih nikel ternyata jauh lebih tinggi dari yang diharapkan. Semula Antam diperkirakan hanya menjual bijih nikel sama dengan kuartal III tahun 2020 yakni sekitar 1 juta ton.
“Hasilnya, kami menyesuaikan perkiraan volume bijih nikel di tahun 2020 menjadi 3,3 juta ton, atau naik 50 persen dari perkiraan sebelumnya,” ungkap Hasan.
“Melihat tahun 2021 dan 2022, kami yakin permintaan bijih nikel dalam negeri meningkat secara signifikan di tengah pertumbuhan yang luar biasa dari perkembangan industri Nickel Pig Iron (NPI) Indonesia,” tandas Hasan.
Indonesia akan menambah sekitar 120 juta ton kapasitas produksi NPI di 2021-2022. Hasil olahan nikel yang sangat besar ini membawa kabar positif bagi Antam karena sudah tidak bisa lagi menjual bijihnya di pasar ekspor.
“Perkembangan positif telah tercermin dari bijih nikel ANTM. Volume penjualan sudah setara dengan volume perusahaan di saat pemerintah memberlakukan larangan ekspor bijih nikel pada Januari 2020,” jelasnya.
Apalagi Antam mendapat dukungan pemerintah untuk mengembangkan investasi smelter nikel. Untuk itu, Pemerintah berperan aktif dalam pengelolaan industri pertambangan dan pengolahan smelter nikel.
“Dalam hal ini, ANTM akan menjadi kunci penerima manfaat dengan investasi nikel sebab banyak perusahaan berbondong-bondong ke Indonesia karena setiap pabrik peleburan nikel membutuhkan bijih nikel,” jelas Sucor.
Oleh karena itu, Hasan merekomendasikan saham ANTM untuk beli dengan target Rp 3.900 per saham. Pada perdagangan kemarin, harga saham ANTM ditutup turun 0,35 persen di Rp 2.870 per lembar.