Prospek Batu Bara di Mata Sumber Global Energy (SGER)

Jakarta – Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan energi, PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER) menilai prospek perdagangan batu bara masih prospektif di tahun 2021. Utamanya, di pasar Asia Tenggara mengingat masih banyaknya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di kawasan tersebut yang membutuhkan batu bara sebagai bahan bakarnya.
Memulai bisnisnya pada 2008, sejauh ini mayoritas (90 persen) penjualan batu bara SGER berorientasi ekspor, terutama dikirim ke China, Bangladesh, Vietnam, dan India. Eropa? “Negara di Eropa sudah jarang memakai batu bara, mereka beralih ke go green dan meninggalkan bahan bakar fosil,” ujar Direktur SGER, Bagus Kestiadi.
Mayoritas ekspor membuat SGER selalu mengikuti tender pengadaan batu bara di luar negeri dimana kontraknya berjenis jangka panjang (tahunan). Selain Vietnam dan Bangladesh, India juga menjadi pelanggan SGER. “Sudah banyak langganan kami dari India,” tambah Bagus.
Sejauh ini, SGER belum merilis laporan kinerja 2020. Namun, dipastikan bakal lebih positif ketimbang 2019. Sebabnya, sampai kuartal III 2020, pendapatan SGER mencapai Rp 1,28 triliun atau naik 22,89 persen dari total realisasi 2019 sebesar Rp 1,04 triliun. Lalu, berapa target pendapatan SGER pada 2021 ini? “Target tidak harus tinggi. Minimal, lebih baik ketimbang 2020 lalu,” tandas Bagus.
Prospektifnya harga batu bara mendorong SGER untuk berekspansi. Pada 8 Januari lalu, SGER mendirikan anak usaha yang berbasis di Singapura, yaitu Hineni Resources Pte. Ltd. Tugas anak usaha ini membantu SGER mencari dan meraih kontrak baru penjualan batu bara.