Sesi I Selasa (26/1) IHSG Lagi-lagi Anjlok

Jakarta – Di sesi pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan hingga akhirnya anjlok 36,46 poin atau 0,9 persen ke level 6.202,11. Sehari sebelumnya, IHSG ditutup pada level 6.258,57.
Sembilan indeks sektoral melemah bersama dengan IHSG. Hanya satu sektor yang menunjukkan penguatan, yakni industri dasar yang naik tipis 0,18 persen.
Sektor aneka industri menjadi sektor yang paling terpuruk, anjlok 1,64 persen, diikuti keuangan (1,56 persen), perdagangan dan jasa (1,23 persen), konstruksi (1,00 persen), perkebunan (0,55 persen), infrastruktur (0,47 persen), manufaktur (0,29 persen), pertambangan ( 0,23 persen), dan sektor barang konsumsi yang melemah 0,18 persen.
Total volume transaksi bursa mencapai 12,56 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,33 triliun. Sebanyak 320 saham melemah, 128 saham mengalami kenaikan harga dan 143 saham lainnya stagnan.
Investor asing mencatat net sell Rp 182,96 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 134,8 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 41,9 miliar dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Rp 16,6 miliar.
Sedangkan, saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 72,4 miliar, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 19,1 miliar, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 14,3 miliar.