Tahun Ini Capex Barito Pacific (BRPT) Lebih Irit

Jakarta – Perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, petrokimia, energi, dan properti, PT Barito Pacific Tbk. mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini dengan jumlah yang lebih rendah ketimbang 2020 lalu.
Di 2021, emiten berkode BRPT ini menganggarkan besaran capex sebesar US$ 175 juta atau sekitar Rp 2,45 triliun atau turun US$ 10 juta dibanding capex revisi 2020 yang menyentuh US$ 185 juta.
Menurut Direktur BRPT, David Kosasih, belanja modal yang seluruhnya berasal dari kas internal perseroan ini akan digunakan untuk pembiayaan program drilling dari anak usaha di bidang geothermal, Star Energy, dan pengeluaran capex rutin dari anak usaha lain, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Sejatinya, capex BRPT pada 2020 lalu berjumlah US$ 525 juta. Akan tetapi, menyusul adanya kendala akibat pandemi Covid-19, besaran capex dikoreksi.
Kendala yang dimaksud di antaranya adalah penundaan target Final Investment Decision (FID) proyek pabrik CAP II oleh TPIA. Awalnya, biaya capex proyek tersebut berjumlah US$ 430 juta. Setelah dipangkas hanya sebesar US$ 135 juta.
Sekadar informasi, TPIA tengah mengembangkan kompleks petrokimia Chandra Asri Petrochemical II (CAP II) di Cilegon dengan luas lahan 200 hektare. Investasi yang dibutuhkan mencapai US$ 5 miliar.
Kendala lainnya, pada 2020 Star Energy menunda program drilling. Capex pun dipangkas setengahnya, dari semula US$ 80 juta menjadi US$ 40 juta.
Sampai kuartal III 2020, BRPT telah menyerap capex sekitar US$ 120 juta, dimana sebagian besar dialokasikan untuk penyelesaian pembangunan dua pabrik dan pengeluaran reguler.