Turunnya Proyeksi Penjualan Bayan Resources (BYAN) di 2021

Jakarta – Perusahaan produsen batu bara, PT Bayan Resources Tbk., memproyeksikan kenaikan produksi di sepanjang tahun ini. Namun, di sisi lain, emiten berkode saham BYAN ini justru memperkirakan penurunan penjualan pada 2021.
Mengutip informasi di laman resminya, BYAN mengklaim volume produksi batu bara 2021 berada dalam kisaran 32 juta metric ton (MT) sampai 34 juta MT atau naik tipis 0,67 persen sampai 13,33 persen dari realisasi 2020 yang berjumlah 30 juta MT.
Konsesi Tabang tetap menjadi kontributor terbesar bagi BYAN dengan perkiraan total produksi sebesar 26,8 juta MT sampai 27,8 juta MT, Teguh Sinarabadi (3 juta sampai 3,4 juta MT), Wahana Baratama Mining (1,2 juta sampai 1,6 juta MT), dan Perkasa Inakakerta (1 juta sampai 1,2 juta MT).
Sedangkan, dari sektor penjualan, BYAN memproyeksikan 32 juta MT sampai 34 juta MT atau turun dari total penjualan 2020 yang mencapai 37 juta MT. BYAN mengklaim menurunnya proyeksi penjualan disebabkan faktor cuaca yang akan mengurangi volume angkutan tongkang.
Kabar baiknya, pada akhir Desember 2020, BYAN meraih kontrak penjualan sebanyak 27,2 juta MT untuk 2021. “Jumlah ini mewakili sekitar 80% dari rencana penjualan kami di 2021. Dari volume ini, kami menggenggam elemen harga tetap (fixed price) sebesar 25 persen dengan nilai kalori rata-rata 4.394 GAR kkal / kg pada harga US$ 36,0 per MT,” demikian pernyataan BYAN, Rabu (13/1).
BYAN memperkirakan penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA berada di kisaran US$ 300 juta dengan kisaran pendapatan 2021 diperkirakan berjumlah sekitar US$ 1,1 miliar hingga US$ 1,3 miliar.