Harga Properti, Intiland Development (DILD) Tak Mau Gegabah

Jakarta – Salah satu pengembang properti terkemuka di Ibu Kota, PT Intiland Development Tbk. (DILD) mengaku belum dapat memutuskan soal wacana penurunan atau kenaikan harga properti di sepanjang tahun ini.
Penyebabnya, ujar Sekretaris Perusahaan DILD, Theresia Rustandi, adalah masih belum selesainya masa pandemi dan belum stabilnya kondisi perekonomian. Karenanya, DILD tak mau bersikap gegabah dalam mengambil keputusan terkait harga properti.
“Keputusan untuk menurunkan atau menaikkan harga properti masih perlu mempertimbangkan perkembangan pasar, daya beli konsumen, kenaikan biaya material, dan sebagainya. Kami akan sangat selektif dalam mengambil keputusan tersebut,” tegas Theresia.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, di 2021 DILD mematok marketing sales sebesar Rp 2 triliun. Kontribusi dari penjualan kawasan perumahan diperkirakan masih lebih besar dibanding pos-pos lainnya. Pada 2020 lalu,segmen perumahan tapak (landed house) meraup marketing sales sebesar Rp 638 miliar atau 68 persen dari total pra-penjualan.
“Kami terus menjalankan strategi untuk menggenjot penjualan tahun ini. Kami tetap fokus pada penjualan unit-unit siap huni di proyek-proyek yang telah ada, mensinergikan antara inovasi produk dengan pricing strategy yang menguntungkan konsumen, dan akan terus bekerjasama dengan bank pemberi KPR utk program pembiayaan kepemilikan rumah konsumen,” pungkas Theresia.