Pandemi, Trisula International (TRIS) Tunda Ekspansi

Jakarta – Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan pakaian jadi, industri garmen dan tekstil, PT Trisula International Tbk., memberi konfirmasi menunda rencana ekspansi bisnis. Penyebabnya, masih belum terkendalinya pandemi Covid-19.
Emiten berkode saham TRIS ini sejatinya bakal membangun pabrik baru yang akan digunakan sebagai rumah produksi garmen dan tekstil. Adanya pandemi membuat manajemen menimbang ulang rencana pengembangan pabrik baru.
“Kami masih menunggu pandemi berangsur pulih seiring dengan mulai dilakukannya vaksinasi, sehingga kami dapat kembali melanjutkan rencana-rencana sebelumnya,” kata Direktur Utama TRIS, Santoso Widjojo.
Mengingat lokasi pabrik baru masih dalam tahap pencarian, TRIS tak dapat menyebut besaran investasi yang dibutuhkan, termasuk kapasitas pabrik dan timeline pembangunan proyek tersebut. “Kami masih melihat kondisi pandemi ke depannya, agar kami bisa mempersiapkan rencana secara matang,” tambah Santoso.
Meski demikian, di tahun 2021 ini, TRIS bakal terus memacu kinerjanya dengan memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 5 sampai 8 persen. Salah satu faktor utama pendorong kinerja TRIS adalah penjualan produk Alat Pelindung Diri (APD), baik di pasar domestik maupun ekspor ke sejumlah negara seperti Australia, Singapura, Inggris, dan negara Eropa lainnya.
Selain itu, TRIS terus berinovasi menciptakan produk garmen dan tekstil yang dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan perusahaan. Salah satunya, melalui anak usaha TRIS, PT TrisulaTexile Industries Tbk (BELL), melalui penjualan kain sehat yang dapat digunakan untuk berbagai jenis pakaian, seperti jaket, outer, rompi, dan sebagainya.
Untuk diketahui, sampai kuartal III 2020 lalu, TRIS mengalami penurunan penjualan yang cukup tajam, sebesar 20,92 persen (yoy) menjadi Rp 891,67 miliar. Akan tetapi, di sisi lain, laba bersih justru melonjak 52,29 persen (yoy) menjadi Rp 6,64 miliar.