Penjualan Semen Baturaja (SMBR) Turun 8,5 Persen

Jakarta – Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam industri semen, PT Semen Baturaja Tbk., mencatatkan tingkat penjualan yang menurun pada 2020 lalu dibanding penjualan pada 2019. Pemenuhan target pun tak tercapai.
Sepanjang tahun lalu, emiten berkode SMBR ini membukukan penjualan semen sebanyak 1,93 juta ton dan 34.000 ton semen putih (white clay). Dengan jumlah 1,93 juta ton, penjualan semen perseroan menurun 8,53 persen dibanding 2019 yang mencapai 2,11 juta ton.
Raihan ini pun gagal memenuhi target yang ditetapkan di 2020 sebanyak 2 juta ton. Meski demikian, catatan di atas masih lebih baik ketimbang penurunan permintaan semen nasional sebesar 10,4 persen.
Menurut Sekretaris Perusahaan SMBR, Doddy Irawan, merosotnya kinerja perseroan tak lepas dari ketatnya persaingan pasar semen akibat dampak pandemi dan diperburuk dengan adanya kelebihan pasokan yang terjadi sejak setahun sebelumnya.
Menghadapi 2021, SMBR bersikap moderat yakni menargetkan penjualan tumbuh lebih dari 5 persen atau sama dengan proyeksi laju pertumbuhan penjualan semen nasional. Artinya, target penjualan semen SMBR mencapai lebih dari 2,02 juta ton.
Doddy mengungkapkan manajemen optimistis dengan target tersebut. Alasannya, Semen Baturaja mempunyai keunggulan dari sisi letak geografis perusahaan dan kualitas semen yang telah dikenal baik oleh para konsumen.
Selain itu, sebagai usaha untuk mendongkrak pangsa pasar dan pendapatan, SMBR bakal mengembangkan produk turunan semen lainnya, semisal semen mortar yang telah diuji coba pada tahun lalu.