Sampoerna Agro (SGRO) Tanggapi Penundaan Program B40

Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan menunda program mandatori biodiesel 30 persen (B30) menjadi biodiesel 40 persen (B40) di tahun 2021. Bagaimana tanggapan PT Sampoerna Agro Tbk?
Emiten dengan kode saham SGRO itu memahami keputusan pemerintah. Bahkan SGRO menyambut baik penunda program tersebut tahun ini dibandingkan eksekusi telah berjalan namun terganggu.
“Jika implementasinya dipaksakan sebelum platform maupun infrastrukturnya pendukung lainnya belum siap maka tentu akan berpengaruh pada reputasi negara,” kata Head of Investor Relations SGRO Michael Kesuma.
Menurut Michael, B40 adalah program biodiesel milik Indonesia yang akan menjadi sorotan besar di dunia. Michael mengakui SGRO akan mendapatkan imbas dari penundaan kebijakan itu. Di antaranya tingkat permintaan komoditas sawit.
“Sejauh ini kami belum produksi biodiesel. Namun sangat terdampak dari kebijakan biodiesel ini salah satunya tentu memengaruhi tingkat permintaan atas komoditas sawit secara signifikan,” tandasnya.
Penundaan ini akan mempengaruhi volume permintaan kelapa sawit. SGRO berharap realisasi tahun ini dapat sesuai dengan target yakni sekitar 9,3 juta kiloliter.
“Sehingga dengan adanya B30 yang terus diterapkan, volume diperkirakan naik 10 persen. Begitu juga kalau B40 ini berjalan atau diterapkan tentu volume permintaan akan meningkat kembali,” tutupnya.