Sasaran Baru Bank Rakyat Indonesia (BBRI)

Jakarta – Bank dengan jumlah aset terbesar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) bakal menyasar sekitar 57 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ditengarai minim akses pendanaan guna diberikan fasilitas pinjaman yang bermurah melalui layanan digital.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama BBRI, Sunarso, yang mengklaim sampai saat ini baru sekitar 20 persen usaha mikro yang memiliki akses pembiayaan.
Selain itu, sekitar 5 juta pengusaha ultra mikro masih mencari sumber pendanaan dari rentenir yang kerap meminta bunga tinggi, 7 juta pengusaha mencari modal dari kerabatnya, dan 18 juta pengusaha lainnya masih kebingungan mencari sumber pendanaan.
“Kita mencari sasaran yang lebih kecil, tapi jumlahnya banyak. Prosesnya memang harus digital, pelayanan melalui platform digital supaya cepat,” kata Sunarso. Untuk diketahui usaha ultra mikro berada di bawah level usaha mikro dengan ticket size-nya di bawah 10 juta.
Menyasar usaha ultra mikro adalah bagian dari strategi BBRI untuk menumbuhkan sumber-sumber pertumbuhan baru. BBRI pun mendorong nasabah mikro dan kecil untuk bisa naik kelas.
Sebagai informasi, kredit yang disalurkan BBRI hingga Desember 2020 mencapai Rp 938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen (yoy). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit nasional yang diperkirakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di kisaran minus 1 persen sampai 2 persen.