Cara Capri Nusa (CPRI) Bertahan di Tengah Pandemi

Jakarta – Salah satu pengembang properti terkemuka, PT Capri Nusa Satu Properti Tbk., menilai sepanjang tahun ini perekonomian masih terdampak pandemi. Meski demikian, emiten berkode saham CPRI ini tetap optimis dengan geliat bisnis propert dan menargetkan tingkat okupansi dapat mencapai 80 persen.
Soal besaran pendapatan, Direktur Utama CPRI, Jansen Surbakti, menilai tidak akan jauh berbeda dengan 2020. Sejauh ini, hasil jasa sewa gedung perkantoran masih menjadi kontributor utama pada pendapatan perseroan.
Untuk 2021, CPRI menargetkan okupansi penyewaan gedung perkantoran di Raden Inten bisa mencapai 80 persen dan gedung JW Smarta Office, Jatiwaringin, Bekasi, sekitar 10 persen.
Pada tahun ini, CPRI akan terfokus merampungkan proyek The Atuh Beach Resort di Nusa Penida, Bali. Belanja modal atau capex sekitar Rp 40 miliar sampai Rp 50 miliar sepenuhnya dialokasikan untuk penyelesaian proyek tersebut. “Capex CPRI mengandalkan dari sisa di tahun lalu karena dana itu akan difokuskan untuk penyelesaian resort Nusa Penida di Bali,” ujar Jansen.
Dibangun sejak kuartal II 2020, proyek The Atuh Beach Resort ditargetkan mulai beroperasi akhir tahun ini dan dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp 80 miliar sampai Rp 100 miliar per tahun.
Untuk menyiasati kondisi pandemi, Jansen menjelaskan CPRI telah menyiapkan sejumlah strategi guna mendongkrak penyewaan dan penjualan. Seperti memasarkan office tower dan gedung pertemuan, pemasangan iklan di media sosial, dan pemberian diskon kepada para tenant.