Dua Bulan Pertama Kinerja Adhi Karya Lebih Rendah dari Tahun Lalu

Jakarta – Kinerja salah satu BUMN yang bergerak di bidang jasa konstruksi, PT Adhi Karya Tbk. (ADHI), di awal tahun 2021 terbilang lebih rendah ketimbang pencapaian dalam periode yang sama di tahun lalu.
Dalam dua bulan pertama, Januari dan Februari 2021, ADHI memberi konfirmasi perolehan kontrak baru sebesar Rp 1,5 triliun (di luar pajak). Dengan demikian, mengingat pada Januari lalu, kontrak baru ADHI berjumlah Rp 1,1 triliun, maka nilai kontrak di bulan Februari hanya berjumlah Rp 400 miliar.
Dilihat lebih jauh, perolehan kontrak baru yang diraih ADHI dalam dua bulan pertama 2021 masih lebih rendah ketimbang realisasi kontrak dalam periode yang sama pada tahun 2020 lalu yang mencapai Rp 1,8 triliun.
Menurut Sekretaris Perusahaan ADHI, Parwanto Noegroho, sektor konstruksi dan energi masih menjadi penyumbang terbesar dengan porsi 91 persen dari total kontrak. Lalu, sisanya sebesar 8 persen berasal dari sektor properti, dan 1 persen dari lini bisnis lainnya.
Dilihat dari segmentasi kepemilikan, pemerintah menjadi kontributor utama kontrak ADHI yaitu dengan kontribusi sebesar 56 persen, disusul BUMN 29 persen dan pihak swasta sebesar 15 persen.