Ekspor Mineral Mentah Dibuka, Saham Apa Saja yang Layak Diborong?

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka keran ekspor mineral mentah. Kira-kira emiten apa yang akan mendapat keuntungan dari kebijakan ini?
Menteri ESDM Arifin Tasrif membuka kembali keran ekspor mineral mentah untuk konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, dan konsentrat seng, dan bauksit.
Khusus bijih nikel yang dibuka keran ekspornya adalah bijih nikel yang belum memenuhi batas minimum pemurnian tidak boleh diekspor.
Namun dari sisi dampak kenaikan ekspor mineral mentah dinilai tidak terlalu signifikan. Sebab volume untuk mineral mentah yang dibuka keran ekspornya tidak besar, kecuali untuk tembaga.
“Tembaga sendiri, tentu akan berdampak cukup signifikan pada perusahaan-perusahaan tambang emas. Mengingat, kadar tembaga di tambang emas cukup besar,” kata analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony.
Kehadiran aturan ekspor mineral mentah itu membantu perusahaan mineral mentah menjual konsentrat mineralnya yang memiliki kadar di bawah batas minimum pemurnian. Harapannya emiten mineral bisa memperoleh pendapatan tambahan dari hasil ekspor konsentrat.
Dia juga memandang prospek emiten sektor komoditas masih cukup baik ke depannya. Adapun emiten yang bakal terkena dampak positif dari kebijakan ekspor mineral mentah ke depan yakni MDKA, ANTM dan PSAB.
“Bisa buy MDKA dengan target harga 2.600 dan ANTM dengan target harga 2.400. Untuk PSAB bisa wait and see,” kata Chris.