Strategi Graha Layar Prima (BLTZ) Agar Layar Bioskop Tidak Buram di 2021

Tradingidx.com, Jakarta – Meski sejumlah bioskop telah dibuka di tengah pandemi, jumlah penonton masih sangat rendah. Dengan kata lain, industri bioskop belum keluar dari tekanan akibat pandemi.
Rata-rata tingkat keterisian bioskop saat ini ada di kisaran 15-20 persen. Lalu apa strategi yang akan diambil oleh PT Graha Layar Prima Tbk melihat jumlah penonton yang menyusut ini.
Jaringan CGV Cinemas ini memasang strategi agar mampu bertahan di tengah himpitan pandemi. Pertama, negosiasi dengan pemilik lahan atau gedung untuk bisa mengurangi biaya-biaya sewa tempat usaha.
Kedua, kolaborasi dengan pelaku industri film dalam mempersiapkan film-film lokal terbaru yang akan ditayangkan. Ketiga, menstabilkan bisnis dengan menurunkan sebisa mungkin beban biaya usaha atau operasional.
Keempat, perluasan fungsi auditorium bioskop untuk kegiatan-kegiatan non-film. Seperti untuk pentas seni, acara korporasi hingga sewa untuk kebutuhan pribadi atau grup.
“Juga kemitraan strategis dengan layanan keuangan digital yang mempermudah pengguna untuk bertransaksi di CGV,” ujar Head of Sales and Marketing BLTZ Manael Sudarman.
Menurut Manael, masih terlalu dini memproyeksikan pemulihan industri film dan bisnis bioskop di tahun ini. Namun emiten dengan kode BLTZ ini masih berencana melakukan ekspansi bioskop CGV.
Sejak CGV dibuka kembali pada Oktober 2020, pertumbuhan pengunjung naik turun. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi itu. Di antaranya kebijakan pembatasan sosial dan regulasi pemda. Kedua, ketersediaan film yang belum konsisten.