Terus di Zona Merah, IHSG Kian Melandai

Jakarta – Dalam empat hari beruntun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pelemahan dan terus berada di zona merah.
Setelah sempat tergerus hampir 1 persen ke level di bawah 6.100, akhirnya pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (25/3), indeks ditutup melemah 0,54 persen atau minus 33,26 poin ke level 6.122,88. Sehari sebelumnya indeks ditutup pada level 6.156,14.
Merosotnya IHSG tak lepas dari melemahnya 7 dari 10 indeks sektoral. Hanya 3 indeks sektoral yang bertahan di zona hijau, yakni infrastruktur yang menguat 1,14 persen, industri dasar yang naik 0,32 persen, dan manufaktur yang naik 0,04 persen. Sementara, dari 7 indeks yang berada di zona merah, sektor keuangan menjadi yang terparah penurunannya sebesar 1,37 persen.
Sebanyak 343 saham mengalami penurunan harga, 149 saham harganya menunjukkan kenaikan, dan 146 saham harganya stagnan. Total volume perdagangan saham mencapai 17,32 miliar dengan total nilai transaksi mencapai Rp 10,35 triliun.
Top gainers LQ45:
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) (9,08 persen)
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (4,26 persen)
- PT Tower Bersama Infrasctructure Tbk (TOWR) (3,03 persen)
Top losers LQ45:
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ICBP) (minus 3,24 persen)
- PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) (minus 3,01 persen)
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (minus 2,57 persen)
Di seluruh pasar investor asing mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp 318,92 miliar. Saham dengan penjualan bersih terbesar adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 211,6 miliar; PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) RP 59,5 miliar; dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 57,3 miliar.
Sedangkan, saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 87,1 miliar; PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 32,0 miliar dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 28,0 miliar.