Tetap Tertekan, IHSG Melemah 0,77 Persen

Jakarta – Belum mau beranjak dari zona merah. Di hari kedua perdagangan pekan ini, Selasa (23/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,77 persen atau 48,42 poin ke level 6.252,71. Sehari sebelumnya, indeks ditutup pada level 6.301,13.
Pelemahan IHSG tampak dari hanya satu indeks sektoral yang menunjukkan penguatan, yaitu sektor perkebunan yang naik 1,43 persen. Selebihnya, 9 indeks terseret ke zona merah. Sektor yang mengalami penurunan terdalam adalah sektor industri dasar yang terkoreksi sampai 1,90 persen.
Tercatat sebanyak 151 saham harganya menunjukkan kenaikan, 357 saham mengalami penurunan, dan 128 saham lainnya harganya stagnan. Total volume perdagangan saham di bursa mencapai 19,57 miliar saham dengan total transaksi senilai Rp 11,00 triliun.
Top gainers LQ45:
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) (5,12 persen)
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) (4,25 persen)
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (1,61 persen)
Top losers LQ45:
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) (-6,00 persen)
- PT Ciputra Development Tbk (CTRA) (-4,74 persen)
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) (-4,48 persen)
Di seluruh pasar investor asing mencatatkan aksi net sell sejumlah Rp 21,82 miliar. Saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 244,1 miliar, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 31,5 miliar dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 27,4 miliar.
Sementara, saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 96,1 miliar, PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 85 miliar dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 21,7 miliar.