Laba Energi Mega Persada (ENRG) Melambung

Jakarta – Perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan perdagangan minyak dan gas, PT Energi Mega Persada Tbk., mencatatkan penurunan penjualan bersih sepanjang tahun lalu. Namun, emiten bersandi saham ENRG ini justru mampu melambungkan laba bersih sampai 92 persen.
Menyusul fluktuatifnya harga jual minyak dan gas pada 2020 lalu, penjualan bersih ENRG menurun tipis 2,8 persen dari semula berjumlah US$ 334,34 juta menjadi US$ 324,88 juta. Laba operasional pun terkoreksi sampai 21 persen menjadi US$ 111,62 juta.
Akan tetapi, ENRG berhasil membukukan kenaikan EBITDA sebesar 17 persen (yoy) menjadi US$ 233 juta. Alhasil, laba bersih melambung tinggi, tumbuh 92 persen menjadi US$ 53,66 juta.
Menurut Direktur Keuangan ENRG, Edoardus Windoe, meskipun harga jual migas turun, perseroan mampu meningkatkan produksi minyak dan gas. Kontributor utama diberikan Blok Mallaca Strait dan dibantu Blok Bentu dan Kangean.
Edoardus mengklaim kinerja keuangan ENRG terbilang cukup baik dengan pencapaian laba bersih dan EBITDA. Selain itu, pada 2020 ENRG mencatatkan penurunan debt to equity ratio (DER) dari sebelumnya 1,63 kali di 2019 menjadi 0,55 kali.
Penurunan DER disokong peningkatan posisi ekuitas yang naik hampir 100 persen, dari semula berjumlah US$ 106,1 juta (2019) menjadi US$ 212,17 juta.