Lebih dari Sepertiga Pendapatan Plaza Indonesia (PLIN) Tergerus

Jakarta – Tahun lalu menjadi tahun yang buruk bagi salah satu pengembang properti papan atas, PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Sebabnya, pos pendapatan yang diraup emiten bersandi saham PLIN ini tergerus lebih dari sepertiganya. Bahkan, keuntungan pada tahun lalu berbalik menjadi kerugian.
Dari laporan keuangan terakhir, total pendapatan PLIN pada 2020 tercatat berjumlah Rp 927,49 miliar. Hal ini merupakan penurunan sebesar 37,33 persen ketimbang pendapatan 2019 yang mencapai Rp 1,48 triliun.
Turunnya pendapatan membuat beban pokok pendapatan pun menyusut 43 persen, dari semula Rp 426,60 miliar (2019) menjadi Rp 243,14 miliar. Alhasil, laba kotor PLIN berjumlah Rp 684,36 miliar atau terkoreksi 34,82 persen dari laba kotor 2019 yang mencapai Rp 1,05 triliun.
Di pos lainnya, beban umum dan administrasi juga mengalami penurunan 42,15 persen, dari semula Rp 360,66 miliar menjadi Rp 208,63 miliar. Beban keuangan juga dapat ditekan dari sebelumnya Rp 117,65 miliar (2019) menjadi Rp 4,87 miliar.
Penurunan beban terlihat pada pos beban pajak final yang menyusut 40,58 persen, dari semula Rp 99,61 miliar menjadi Rp 59,18 miliar. Sementara, penghasilan dari investasi tercatat Rp 27,85 miliar atau lebih rendah 9,31 persen dari 2019 yang berjumlah Rp 30,71 miliar.
Karenanya, pada 2020 PLIN harus menanggung rugi tahun berjalan sampai Rp 575,18 miliar. Padahal pada 2019 perseroan masih mampu meraih laba tahun berjalan sebesar Rp 548,55 miliar.
Total aset PLIN sampai akhir 2020 tercatat sebesar Rp 11,82 triliun atau turun 5,81 persen dari total aset pada 2019 yang mencapai Rp 12,55 triliun.